Perwakilan massa yang dipimpin Jumhur Hidayat kemudian diterima oleh Bawaslu.
Dalam dialog tersebut, koordinator aksi Mohammad Jumhur Hidayat mengatakan, pengunjuk rasa meminta kepada Bawaslu RI untuk menyatakan secara nasional pemilu ini curang dan menegaskan tuduhan itu disertai bukti-bukti.
“Ini bukan soal Prabowo dan Jokowi tetapi ini soal demokrasi yang sedang di bajak oleh tirani yang ingin menguasai Indonesia,” kata Jumhur di gedung Bawaslu Jakarta, Rabu 24 April 2019.
Jumhur menilai kecurangan sudah berlangsung secara sistematis, brutal dan vulgar.
"Aparat dikerahkan, ASN diarahkan, BUMN juga. Kejahatan politik pemilu hanya bisa dilawan dengan gerakan rakyat dan hati penyelenggara seperti Bawaslu ini, karena desain kecurangannya ini terintegrasi dari awal sampai akhir," papar Jumhur.
"Maka kami datang kesini meminta bapak-bapak untuk menyatakan pemilu curang secara nasional. Bila ini tidak diindahkan maka bapak akan menanggung akibat dari rusaknya demokrasi," kata mantan aktivis ITB 80-an yang pernah dipenjara Soeharto di Nusakambangan itu.(portalislam)
[Video: Jumhur Hidayat didepan Komisioner Bawaslu]