Diyakini Sebagai Raja Air, Buaya Mati Dikubur dengan Upacara Adat


News RegionalSOE - Seekor buaya sepanjang lima meter ditemukan mati di Kelurahan Karang Siri, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Warga pun beramai ramai menyelimuti bangkai hewan itu dengan kain adat. Buaya itu diketahui telah hidup di kawasan itu sejak tahun 1992.

Salah seorang warga setempat Alexander Un, Rabu (28/6/2017) malam mengatakan, buaya itu ditemukan mati di dalam sumur warga sedalam kurang lebih satu meter, Selasa kemarin.

"Kemarin dia mau kejar seekor anjing untuk dimakan. Namun, pada saat hendak terkam, anjing itu menghindar sehingga buaya itu jatuh ke sumur dan langsung mati."

" Buaya tersebut selama ini tinggal di kolam yang jaraknya sekitar tiga meter dari sumur," demikian kata Alexander.

Alexander mengatakan, sumur tersebut adalah milik warga yang bernama Anone. Sumur itu sering digunakan Anone untuk menyiram sayur dan tanaman lainnya.

Menurut Alexander, masyarakat setempat bersama tetua adat merasa kehilangan dengan matinya buaya itu.

Sehingga, berdasarkan kesepakatan yang melibatkan Anggota DPRD NTT Army Konay dan perwakilan pemerintah setempat, penguburan akan dilakukan seperti pemakaman manusia.

Masyarakat setempat, kata Alexander menganggap dan mempercayai buaya itu sebagai raja air, sehingga diperlakukan dengan penghormatan secara adat.

"Anggota DPRD Provinsi NTT Army Konay menyumbang kain sebagai lambang kehilangan raja air yang dikenal selama ini hidup di kolam buaya," ucap Alexander.

Alexander menjelaskan, prosesi penguburan secara adat akan dilakukan Kamis besok, sekitar pukul 9.00 Wita.

" Buaya itu sudah dipakaikan kain adat dan dimasukkan ke dalam liang sedalam satu meter."

"Malam ini banyak orang yang berjaga di sekitar lokasi kuburan di sekitaran kolam tempat buaya itu berada saat masih hidup," tutup Alexander.

 AGEN SBOBET

Subscribe to receive free email updates: