Helm Airbag untuk Pesepeda yang Malas Pakai Helm

Perusahaan asal Swedia menciptakan helm dengan sistem airbag

Helm Airbag untuk Pesepeda yang Malas Pakai Helm

 AGEN SBOBET

Berita Hari Ini ~ Setiap orang tentu ingin selamat dari musibah kecelakaan yang terjadi ketika sedang berkendara. Dalam sistem keamanan berkendara umumnya, perlindungan terhadap kepala merupakan hal yang paling banyak diberi perhatian.

Untuk para pengendara sepeda motor dan sepeda diciptakan helm untuk melindungi kepala, sementara ada sistem airbag yang diciptakan bagi pengendara mobil. Namun, sebuah perusahaan asal Swedia menggabungkan keduanya : helm dengan sistem airbag.

Hövding merupakan perusahaan pertama yang menciptakan helm dengan sistem airbag untuk para pengendara sepeda. Kantung udara helm ini akan mengembang dalam waktu 0,1 detik saat pengendaranya mengalami kecelakaan.

Bagaimana cara kerjanya? Pengendara mengaktifkan helm Hövding ini dengan menekan tombol yang terletak pada risleting. Akan muncul lampu dan suara sebagai tanda helm tersebut telah aktif.

Helm Hövding memiliki sensor dan sistem algoritma yang mencatat gerakan si pengendara 200 kali per detik. Jika terjadi kecelakaan, maka helm ini akan mendeteksi gerakan abnormal dari si pengendara. Lalu kantung udara helm ini pun langsung terisi helium hingga mengembang melingkupi hampir seluruh bagian kepala, kecuali wajah.

Helm dengan sistem airbag ini didesain futuristik dengan menggunakan bahan anti air. Memang helm ini tidak tampak seperti helm. Ketika kantung udaranya tidak mengembang, bentuk helm ini lebih mirip dengan bantalan yang biasa digunakan untuk tidur atau mungkin lebih mirip alat penyangga leher (cervical collar).

 AGEN TOGEL ONLINE



Namun, sebuah tim riset dari Universitas Stanford yang meneliti helm ini selama satu tahun, menunjukkan bahwa helm kantung udara 6 kali lebih baik daripada helm sepeda dengan busa yang biasa digunakan.

“Helm sepeda busa dapat dan telah terbukti mengurangi kemungkinan patah tulang tengkorak dan cedera otak lainnya yang lebih parah,” kata seorang bioengineer dari tim peneliti tersebut, David Camarillo, seperti dilansir Daily Mail.

“Tapi, saya pikir banyak yang salah memercayai bahwa helm sepeda itu ada untuk melindungi diri dari gegar otak. Itu tidak benar,” lanjutnya.

Tes yang dilakukan di laboratorium tim tersebut menunjukkan bahwa helm dengan sistem airbag itu dapat secara signifikan mengurangi kekuatan benturan. Bahkan, disebut dapat mengurangi 8 kali lipat risiko gegar otak dibandingkan dengan helm biasa.

Sayangnya, jika kantung udaranya tidak terisi penuh, maka kekuatan benturan kepada kepala akan jauh lebih besar dibandingkan jika pengendara menggunakan helm biasa.

Diciptakannya helm ini dipicu oleh kontroversi sengit yang selalu muncul ketika membicarakan undang-undang tentang helm di Swedia pada 2005. Perancang helm Hövding, Anna Haupt dan Terese Alstin, mengatakan hanya 1 dari 10 orang pengendara sepeda di kota-kota di Swedia yang bersedia menggunakan helm.

“Orang-orang mengatakan bahwa (helm) itu terlalu besar. ‘Saya pikir itu membuat saya terlihat culun’. ‘Saya tidak suka helm itu mengganggu gaya dan tatanan rambut saya’,” ujar Anna, seperti dikutip The Guardian.

“Kami mulai berpikir tentang sesuatu yang sama sekali tidak ada di dalam kepala anda, untuk menyelesaikan masalah bahwa orang-orang ingin sesuatu yang tidak akan membuat rambut mereka berantakan. Itulah yang membuat kita berpikir tentang teknologi airbag, karena (airbag) itu tersembunyi sepanjang waktu sampai anda memerlukannya dan kemudian muncul (mengembang)," jelas Anna.

Setelah 7 tahun melakukan penelitian dan mengeluarkan dana sebesar 13 juta euro, akhirnya Anna bersama timnya berhasil menciptakan helm dengan sistem airbag. Dibutuhkan data dari ribuan kecelakaan untuk memperhitungkan kapan kantung udara dari helm tersebut harus mengembang.

Tantangan selanjutnya bagi Anna dan timnya adalah meyakinkan para pengendara sepeda bahwa penemuan mereka itu tidak mengecewakan.

“Selalu ada pengadopsi atau orang-orang yang ingin mencoba segala sesuatu yang baru, tetapi mayoritas orang hanya ingin menunggu, melihat dan mendengar dari orang-orang yang mereka percayai, seseorang yang begitu dekat dengan mereka (dan berkata), 'ya, (helm) ini sungguh-sungguh bekerja dan menyelamatkanku dalam sebuah kecelakaan'," ungkap Alstin.

 AGEN IBCBET

Subscribe to receive free email updates: