Jiromedia.com -Aksi demo ratusan massa yang menamakan diri Gerakan 1 Mei di simpang tiga kampus UIN Yogyakarta berujung bentrok. Bentrokan terjadi antara massa dengan warga. Personel kepolisian bersenjata lengkap mampu menenangkan situasi dan mengamankan beberapa orang aktivis serta bom molotov.
"(Aktivis) yang ditangkap beberapa, dan bom molotov banyak tadi," kata Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri yang turun langsung di lokasi di Jalan Laksda Adisutjipto, Sleman, Selasa (1/5/2018) sore.
Dofiri menyayangkan aksi demo yang sebelumnya berjalan kondusif diwarnai kericuhan. Dia menyebut pemicunya adalah beberapa oknum aktivis yang sengaja melempar bom molotov ke pos polantas serta memblokir jalan.
"Kita sayangkan dari beberapa rekan mahasiswa entah dari kelompok mana, unjuk rasa isunya bukan terkait masalah buruh, tapi masalah lain-lain. Tidak jelas. Yang jelas elemen buruh dipusatkan di Malioboro tertib, kita fasilitasi. Tiba-tiba muncul kelompok mereka di sini, tidak ada pemberitahuan," ujarnya.
"Warga masyarakat yang menghalau massa, karena terganggu bakar ban, blokir jalan, dan melempar pos polisi dengan bom molotov, dan siapkan bom molotov banyak. Ngakunya mahasiswa, mereka siapkan bom molotov," imbuh Dofiri.[detikcom]
"(Aktivis) yang ditangkap beberapa, dan bom molotov banyak tadi," kata Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri yang turun langsung di lokasi di Jalan Laksda Adisutjipto, Sleman, Selasa (1/5/2018) sore.
Dofiri menyayangkan aksi demo yang sebelumnya berjalan kondusif diwarnai kericuhan. Dia menyebut pemicunya adalah beberapa oknum aktivis yang sengaja melempar bom molotov ke pos polantas serta memblokir jalan.
"Kita sayangkan dari beberapa rekan mahasiswa entah dari kelompok mana, unjuk rasa isunya bukan terkait masalah buruh, tapi masalah lain-lain. Tidak jelas. Yang jelas elemen buruh dipusatkan di Malioboro tertib, kita fasilitasi. Tiba-tiba muncul kelompok mereka di sini, tidak ada pemberitahuan," ujarnya.
"Warga masyarakat yang menghalau massa, karena terganggu bakar ban, blokir jalan, dan melempar pos polisi dengan bom molotov, dan siapkan bom molotov banyak. Ngakunya mahasiswa, mereka siapkan bom molotov," imbuh Dofiri.[detikcom]