“Padahal kalau saja @Fahrihamzah lahir dari ibu yang baik-baik, ia lebih bisa menebar kebaikan. Bukan hasutan, bukan adu domba, apalagi menjual agama hanya untuk semakin mempertebal lemak di perutnya,” cuit Zulfikar.
Merasa sang ibu dihina, ia pun melontarkan cuitan yang berisi doa. Ia mendoakan agar penghina ibunya menjadi orang baik.
“Hampir Seharian Gak ikut TL, tapi saya dengar ada yg kurang ajar kepada ibu saya. Saya serahkan kepada Allah SWT yang mengajarnya. Semoga ia menjadi orang baik,” cuit Fahri.
“Kehinaan dan Kemulyaan di dalam bukan di luar kita. Bukan karena kita dihina kita hina. Tapi karena memang hina. Bukan karena dipuji kita Mulya tapi karena memang Mulya. Jangan goyah. Jangan berubah. Jangan lari dari medan laga. Tetap setia dan berdiri di atas cita2,” sambungnya.
Fahri mengku tak terbayang masih ada orang yang berani menghina seorang ibu. Padahal agama mengajarkan untuk menghormati ibu yang telah melahirkan.
“Memang tidak terbayang dalam pengertian dan imajinasi kita yang beradab ada orang yang berani menghina seorang ibu. Tidak saja karena agama meletakkan ibu begitu tinggi tetapi karena setiap anak menanggung hutang dan perasaan tak pernah bisa membayar jasanya. #IbuKu,” papar Fahri.
Fahri menyebut, persoalan mengina ibu bukanlah isu antar manusia, melainkan kepercayaan yang dianut.
Memang tidak terbayang dalam pengertian dan imajinasi kita yang beradab ada orang yang berani menghina seorang ibu. Tidak saja karena agama meletakkan ibu begitu tinggi tetapi karena setiap anak menanggung hutang dan perasaan tak pernah bisa membayar jasanya. #IbuKu— #2019HayyaAlalFalah (@Fahrihamzah) July 24, 2018
“Demikianlah, sedikit rasa yang terbaca di hati. Sehingga bagi saya, persoalan menghina ibu bukan lagi isu antar manusia. Ia sudah menjadi persoalan semesta dan ilahiah. Karena ibu menjadi penghubung antara kita dengan surga. Maka ibu pula yang memutuskannya. #IbuKu,” ujarnya.[akurat]