Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena jumlah permintaan yang lebih tinggi di banding supplynya. Tentu selain akibat gagal panen yang di alami oleh petani di beberapa wilayah karena perubahan cuaca yang ekstrim. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah bahkan melakukan impor beras dari beberapa negara tetangga, meski banyak yang mengkritik kebijakan tersebut, karena justru akan merugikan petani lokal.
Baru - baru ini, seperti di lansir dari detik.com, pemerintah akan melaunching inovasi baru untuk mengatasi ketidakmampuan masyarakat membeli beras dalam jumlah yang besar. Perum Bulog akan menjual beras dalam kemasan sachet dengan ukuran sekitar 200 gram per sachetnya. Target dari inovasi ini di peruntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah yang masih kesulitan membeli beras.
Sebelum secara resmi di lempar ke pasaran, Bulog akan melakukan uji coba terhadap beras kemasan mini ini. Selain dalam kemasan 200 gram, Bulog juga akan membuat kemasan 250 dan 300 gram. Dari beberapa kemasan ini nantinya akan di lihat kemasan mana yang paling di minati masyarakat, untuk selanjutnya kemasan yang paling di minati tersebut akan di buat secara masal dan di pasarkan secara umum.
Beras sachetan ini nantinya akan bisa kita dapatkan di toko sembako maupun minimarket. Untuk tahap uji coba, Bulog akan menjualnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan. Beras tersebut akan dijual mulai awal Juli ini dan akan di ujicobakan selama satu bulan. Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Imam Subowo mengatakan penjualan selama satu bulan tersebut dilakukan sebagai tes pasar.


Lalu pertanyaannya, apakah harga beras sachet ini akan lebih murah di banding dengan beras dalam kemasan karung? Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebutkan jika beras sachet ini lebih hemat Rp5 ribu, di karenakan jika kita membeli beras sachet sebanyak 5 kg harganya akan di patok sebesar Rp 62.500,- . Sedangkan jika kita membeli beras karung dengan ukuran yang sama, maka harga yang harus di bayar sebanyak Rp 64 ribu. (kk)
Sebelum secara resmi di lempar ke pasaran, Bulog akan melakukan uji coba terhadap beras kemasan mini ini. Selain dalam kemasan 200 gram, Bulog juga akan membuat kemasan 250 dan 300 gram. Dari beberapa kemasan ini nantinya akan di lihat kemasan mana yang paling di minati masyarakat, untuk selanjutnya kemasan yang paling di minati tersebut akan di buat secara masal dan di pasarkan secara umum.
Beras sachetan ini nantinya akan bisa kita dapatkan di toko sembako maupun minimarket. Untuk tahap uji coba, Bulog akan menjualnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan. Beras tersebut akan dijual mulai awal Juli ini dan akan di ujicobakan selama satu bulan. Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Imam Subowo mengatakan penjualan selama satu bulan tersebut dilakukan sebagai tes pasar.


Lalu pertanyaannya, apakah harga beras sachet ini akan lebih murah di banding dengan beras dalam kemasan karung? Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebutkan jika beras sachet ini lebih hemat Rp5 ribu, di karenakan jika kita membeli beras sachet sebanyak 5 kg harganya akan di patok sebesar Rp 62.500,- . Sedangkan jika kita membeli beras karung dengan ukuran yang sama, maka harga yang harus di bayar sebanyak Rp 64 ribu. (kk)