Aksi massa yang mencekam itu terjadi pada (30/6). Massa yang didominasi oleh masyarakat Kecamatan Banawa tersebut menyampaikan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh Paslon nomor urut 2 sebelum dan sesaat pemungutan suara.
Bahkan massa juga menuding ketua KPU berada di kediaman Calon Bupati Donggala Kasman Lassa sehari sebelum pemungutan suara.
Ketua KPU Donggala Muhammad Saleh yang berada di depan kerumunan massa membantah tudingan demonstran tersebut. Namun salah satu Koordinator Lapangan (Korlap) demo Sam Sarkawai mengatakan, pihaknya memiliki bukti berupa rekaman video ketua KPU saat berada di kediaman Kasman Lassa di Desa Lero.
“Kami punya buktinya. Jadi kita akan uji materi bukti-bukti ini,” serunya.
Suasana memanas ketika salah satu Korlap lainnya bernama Ali Radja mengancam akan menggantung ketua KPU Donggala jika terbukti melakukan kejahatan terstruktur, sistematis dan masif untuk kepentingan salah satu Paslon.
“Demi Allah saya akan gantung anda (ketua KPU Donggala,red). Pegang kata-kata saya. Lihat muka saya pak ketua, saya gantung anda,” teriaknya di hadapan ketua KPU dengan nada penuh amarah.
Seketika pihak kepolisian langsung mengamankan ketua KPU dari kemumunan massa yang langsung mendekat usai Ali berdiri tepat di hadapan ketua KPU.
Kepada awak media, ketua KPU kembali menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar. Saleh mengungkapkan, sejak tanggal 25 Juni dirinya sudah berada di Kecamatan Sojol ikut serta dalam distribusi logistik dan persiapan pemungutan suara.
“Saya pulang ke Kota Palu nanti tanggal 28 Juni. Saya juga punya bukti foto-foto saat saya berada di Kecamatan Sojol,” tegasnya.
Selang beberapa menit, demonstran kemudian melanjutkan perjalanan ke kantor Panwaslu Donggala. Tujuh orang perwakilan dari demonstran diterima langsung oleh ketua Panwaslu Donggala, Mohammad Fikri.
Pada pertemuan itu perwakilan demonstran menyampaikan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh salah satu paslon serta dugaan keberpihakan KPU kepada salah satu paslon. Tak sampai 30 menit, demonstran kemudian membubarkan diri.
Sebelum ke KPU Donggala, demonstran sempat melakukan aksi bakar ban di depan kantor bank Sulteng Donggala. Ditempat itu hadir Paslon Anita B Nurdin – Abdul Rahman serta Calon Bupati nomor urut 3, Vera Elena Laruni. Di tengah kerumunan masyarakat tiga calon bupati dan wakil bupati tersebut melakukan orasi. [jawapos]