Jika ada yang memilih bergabung dengan mereka, Rizieq mempersilakan agar tak lagi berada di kapal perjuangannya.
"Saya selalu menyerukan umat islam untuk bersatu menenggalamkan mereka," kata Rizieq di akun twitternya @RizieqSyihabFPI.
Rizieq mengatakan jika ada pengurus atau anggota FPI, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa, atau Persaudaraan Alumni 212 atau tim pengacara, atau elemen gerakan aksi bela islam lainnya yang bergabung dengan mereka, maka harus dihormati pilihannya.
Jadi, jika ada pengurus maupun anggota FPI atau GNPF, atau PA 212 atau Tim Pengacara saya ataupun elemen Gerakan Aksi Bela Islam lainnya yang bergabung dengan mereka, maka kita hormati pilihannya karena itu Hak Konstitusinya. Tapi, jangan lagi ada di Kapal Perjuangan Kami.— حبيب محمّد رزق شهاب (@RizieqSyihabFPI) July 19, 2018
• pic.twitter.com/ijLvkuBbZG
"Karena itu hak konstitusinya. Tapi, jangan lagi ada di kapal perjuangan kami," kata Rizieq.
Meski tak menyebut nama, sebelumnya salah satu pengacara Rizieq, Kapitra Ampera diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai salah satu calon legislatif untuk Pemilu 2019. Kapitra akan bertarung di daerah pemilihan di Sumatera Barat.
Kapitra sebelumnya menyatakan telah meminta pendapat Rizieq terkait pencalonan dirinya ini. Ia telah menghubungi Rizieq namun belum direspons.
Kapitra juga menyatakan, meski dicalonkan oleh PDIP, ia tetap setiap mendukung Rizieq untuk menjadi presiden.
"Ini kan pencalegan, saya ingin Habib Rizieq Shihab jadi presiden," kata Kapitra kemarin. (cnn)