"Presiden Jokowi tidak pro-Islam. Bagaimana? Saya tuh muslim, tiap hari tiap minggu hampir tiap bulan dengan Pak Kiai Ma'ruf Amin ke mana-mana. Dengan Imam besar masjid Istiqlal Prof Nazarudin Umar juga ke mana-mana," katanya di depan para ulama saat meresmikan pembukaan pendidikan kader ulama (PKU) MUI Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8).
Jokowi pun kemudian menyebutkan salah satu kebijakan pemerintah yang dinilainya mendukung kesejahteraan umat Islam yakni didirikannya Bank Wakaf Mikro di pesantren-pesantren yang ada di Indonesia. "Kita juga telah membuka 40, memang baru 40 tapi akan terus diperbaiki, Bank Wakaf Mikro di pesantren yang kita beri modal Rp 8 miliar setiap bank wakaf mikro," ujarnya.
Selain itu, ada pula kebijakan yang menetapkan hari santri nasional. Kebijakan-kebijakan tersebut menurutnya, menunjukan bahwa dirinya mendukung umat Islam. Jokowi pun meminta agar tudingan-tudingan tersebut tak terus berkembang. "Jangan sampai ada suara Presiden Jokowi gak pro-Islam. Yang buat perpres hari santri nasional tuh siapa? Masa sudah kayak gitu dibilang tidak pro-Islam," tegasnya.
Menurut Jokowi, tudingan-tudingan tersebut merupakan isu politik yang dimainkan menjelang pemilihan presiden 2019. Karena itu, ia meminta agar masyarakat tak terjebak dengan isu-isu politik tersebut yang tengah dimainkan oleh kalangan politisi.
"Ini harus kita mulai bersama-sama jangan sampai terjebak isu politik. Ini penyebarnya urusan politik tadi, urusan pemilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden. Jangan diterus-teruskan. Setop. Ini pintarnya orang-orang politik dalam mempengaruhi. Dan kita terpengaruh. Artinya yang pintar orang politik," ucapnya. [rol]