Ngabalin Dan Pro-Jokowi Serukan "Lanjutkan, Lawan, Libas", Politisi Demokrat: Mengerikan!

Jiromedia.com - Bersama kelompok pendukung pencapresan Joko Widodo (Jokowi), Ali Mochtar Ngabalin menyerukan slogan 'lanjutkan, lawan, libas!' Siapa pihak yang akan dilibas Ngabalin dan relawan pro-Jokowi?

Dalam satu video yang beredar, Ngabalin dan sejumlah orang dari Komunitas Anak Bangsa membuat pernyataan.

Dalam video itu, Ngabalin berbicara bahwa Komunitas Anak Bangsa ini berisi para alumni Universitas Indonesia (UI), dan dirinya juga alumni UI. Mereka sepakat untuk mendukung Jokowi lanjut dua periode kepresidenan.

"Saudara sebangsa dan setanah air, kami semua alumni UI masyarakat yang amat terpelajar, kami tergabung dalam Komunitas Anak Bangsa for Jokowi 2 periode. Simbol kami: lanjutkan, lawan, libas! UI for Jokowi!" kata Ngabalin disambut para anggota Komunitas Anak Bangsa di sekitarnya itu.
 Politisi Demokrat, Cipta Panca Laksana yang mengunggah video tersebut mengatakan, tagline tersebut mengerikan.

"Mengerikan tagline relawan Jokowi yang diproklamirkan Ngabalin ini. Lanjutkan, Lawan, Libas. Kayak organisasi preman aja. Padahal menyebut alumni UI pula" kata Panca melalui akun twitternya.

"Yang kita harus syukuri dengan Ngabalin jadi jubir presiden, tiap kali dia muncul di tv, saya prediksi elektabilitas Jokowi melorot 0.1%. Tapi video ini saya prediksi akan melorotkan Jokowi 1%" sambung Panca.




 Saat dihubungi detikcom, Ngabalin menjelaskan bahwa video itu dibikin saat dirinya diundang oleh Komunitas Anak Bangsa, tiga hari yang lalu. Ngabalin mengaku diundang sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden. Kebetulan, Ngabalin juga alumni UI.

Dia lantas menjelaskan soal slogan yang diusung, yakni 'lanjutkan, lawan, libas!'. Yang pertama, lanjutkan, bermakna Komunitas Anak Bangsa mendukung kemenangan Jokowi di Pilpres 2019 sehingga bisa melanjutkan masa jabatannya.

"Yang kedua, lawan, adalah melawan berita bohong, berita fitnah, mulut comberan, melawan pihak yang menjadikan isu agama yang mencederai orang lain," kata Ngabalin kepada detikcom, Minggu (5/8/2018)

Dia melihat banyak fitnah yang ditujukan ke Jokowi. Fitnah dan hoax harus dilawan karena bisa berbahaya jika dibiarkan. Namun 'lawan' akan berlanjut ke 'libas' jika pihak penyebar fitnah tak menghentikan aksinya. Cara melibas lawan yakni dengan pemolisian.

"Kalau masih melawan, sekalian kita libas. Kita laporkan ke polisi karena menyebarkan hoax," kata Ngabalin.

Slogan 'lanjutkan, lawan, libas' dinilainya tak akan memicu konflik, soalnya fitnah memang harus dihentikan. Pihak pemfitnah itu dianalogikan Ngabalin seperti sosok yang lapar akan sesuatu. Dia lantas menyebut pihak rival di Pilpres 2019.

"Kalau orang kelaparan itu orang beringas, menghalalkan segala cara. (Sebetulnya) Boleh berkuasa tapi ada waktunya. Jangan kebelet kayak orang mau pipis. Hashtag #2019GantiPresiden itu kan kebelet namanya, orang beringas," tutur Ngabalin.

Bahkan Ngabalin punya penilaian khusus untuk gerakan 2019 Ganti Presiden. Menurutnya, pihak pendukung gerakan itu tak pernah mengapresiasi Jokowi.

"Itu gerakan-gerakan manusia yang bermoral rendah, tidak menghargai, dan tidak memberikan apresiasi terhadap pengembangan demokrasi dengan baik, kebelet mau berkuasa," kata Ngabalin. [detik]

Subscribe to receive free email updates: