Capres incumbent, Joko Widodo merangkul kyai sepuh dari NU, KH. Ma’ruf Amin sebagai pasangannya. Sedangkan Prabowo Subianto menggandeng Wakil Gubrnur DKI saat ini, Sandiaga Uno.
Deklarasi pasangan Capres/Cawapres Prabowo – Sandi berlangsung di kediaman Prabowo, jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Deklarasi ini dihadiri oleh elite partai pengusung dari Gerindra, PAN dan PKS.
Hadir di antaranya Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Pembina PAN, Amien Rais, Presiden PKS, Sohibul Imam, Ketua Dewan Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri, Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, dan lain-lain.
“Ada yang menarik pada deklarasi pak Prabowo kemarin. Dan itu membuat kita lega,” ujar koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma. Menurutnya, selain tekad untuk membawa Indonesia kearah yang lebih baik dan sejahtera, apa yang disampaikan Ketua Umum PAN saat berpidato di acara deklarasi itu menegaskan pada kita tekad Pak Prabowo dan partai pengusungnya dalam memberantas korupsi di negeri ini.
“Pak Zul bahkan mencontohkan kasus Novel Baswedan yang berlarut-larut. Kalau pak Prabowo yang memimpin, paling lama tiga bulan kasus itu selesai,” kata Lieus menirukan pidato Zulkifli Hasan. Disinggungnya kasus Novel di acara deklarasi itu, kata Lieus, menunjukkan apa yang mereka perjuangkan diapresiasi oleh partai-partai pengusung Prabowo Subianto.
“Novel Baswedan adalah korban dari rezim hari ini yang tidak bersungguh-sungguh memberantas praktik korupsi. “Kalau pemerintah serius, mestinya pelaku penyiraman air keras terhadap Novel tak sampai bertahun-tahun belum juga tertangkap,” katanya.
Karena itulah, tambah Lieus, meskipun figur Novel Baswedan yang mereka sodorkan untuk jadi pasangan Prabowo tidak terpilih, Forum Rakyat tidak kecewa. “Kami justru merasa lega karena sosok Sandiaga Uno yang dipiilih pak Prabowo sama kredibelnya,” ujar Lieus.
“Kami merasa pilihan pak Prabowo terhadap Sandiaga Uno tidak salah. Itu pilihan yang baik di antara banyak pillihan yang direkomendasikan rakyat Indonesia. Karena itu kami tidak kecewa,” katanya.
Lieus pun mengajak para penggiat gerakan Tagar 2019 Ganti Presiden untuk segera merapatkan barisan guna mendukung pasangan Capres Cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Uno yang diusung gabungan tiga partai nasionalis religius ini.
“Dari sekian banyak pilihan, sekarang kita sudah mendapatkan jawaban dari pak Prabowo. Saatnya kita merapatkan barisan, menggalang persatuan dan membangun sinergi untuk mewujudkan cita-cita 2019 ganti Presiden,” katanya.
Lebih lanjut Lieus menyebut, deklarasi Prabowo-Sandi merupakan titik awal gerakan 2019 Ganti Presiden untuk berjuang lebih keras. ”Perjuangan kita bukan semata untuk mengganti rezim penguasa belaka.
Tapi bagaimana agar dalam pemerintahan baru hasil Pilpres 2019 nanti, martabat Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan mandiri bisa dikembalikan,” ujarnya.
“Perjuangan kita mengganti presiden adalah agar perekonomian membaik, kehidupan sosial dan politik kembali berjalan dengan santun dan beretika, serta kesejahteraan rakyat terwujud secara merata,” kata Lieus.(sn)