Sebagai mantan Panglima GAM, saya sangat mengenal Prabowo Subianto di lapangan semasa konflik.
Prabowo Subianto itu adalah musuh bebuyutan saya di masa konflik.
Saya selalu mengerahkan pasukan saya untuk menangkap, menculik dan memenggal kepala Prabowo Subianto, tapi selalu gagal karena beliau selalu dilindungi Allah Swt.
Jika beliau seorang pelanggar HAM maka sudah pasti dan yakin Allah Swt memihak GAM untuk sukses habisi Prabowo Subianto. Saya sangat mengenal Prabowo Subianto
Karena beliau adalah musuh sejati dan sangat disegani pihak GAM masa konflik, jadi saya lihat kinerja beliau dalam membela NKRI sudah cukup membuat saya yakin.
Beliau bisa membawa kedamaian, beliau mati-matian membela NKRI dan mempertahankan Aceh untuk tetap menjadi bagian dari NKRI.
Beliau selalu menyatakan "Indonesia tanpa Aceh, ibarat merasakan makan nasi tanpa garam." Saya dulu memimpin 267 ribu pasukan Aceh di masa konflik selama 3 tahun.
Sebagai PANGLIMA GAM periode jabatan 2002 - 2005 Jadi saya mengenali siapa itu Prabowo Subianto
Pasukan pimpinan Prabowo Subianto bernama KOPASSUS cukup membuat kewalahan pasukan elite Aceh.
Dari sana sudah telihat beliau sangat konsisten membela Indonesia dan mencintai Indonesia.
Seorang yang sangat Nasionalis seperti Prabowo Subianto
sangat sulit di tundukkan Asing.
Aceh masa konflik sudah akui manuver Prabowo Subianto. GAM sulit menundukkan Prabowo Subianto
Meski sudah bertahun-tahun GAM melancarkan pembunuhan kepada Prabowo Subianto tetapi selalu gagal.
Dulu Prabowo Subianto adalah musuh abadi saya. Kini Prabowo Subianto adalah abang saya.
Jadi seorang adik akan selalu percaya kepada seorang Abang. Seorang Adik akan mendukung penuh Sang Abang!