"Kalau seperti ini, saya bilang sama sekjen saya, masa sih PDIP tak menang? Pastilah menang. Wong baju-baju begini sudah ada, yang lain belum ada kok," kata Megawati di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (20/9).
Pada kesempatan tersebut Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menjadi salah satu model untuk menampilkan atribut partai terbaru untuk meraih suara kelompok milenial. Dengan menggunakan jaket hoodie Hasto tampak pede berlenggok bagaikan model di panggung.
Usai penampilannya, Hasto mengatakan kepada wartawan bahwa tagline "Kerja Kita Kerja Indonesia" memiliki makna untuk menggambarkan bagaimana ribuan tangan dan ribuan semangat bergandengan untuk Indonesia Raya, Indonesia yang lebih berdaulat dan mandiri.
"Juga ditampilkan sebuah disain kreatif bertema 'red me', artinya merahkanlah daku. Semua ini intinya sebagai apresiasi PDIP kepada kaum milenial," tutur Hasto.
Hasto juga mengatakan diluncurkannya tagline dan atribut tersebut dilakukan untuk menyasar kaum milenial pada pemilu 2019 mendatang. "Tentu saja (sasarannya pemilih milenial) jadi apapun proses politik, proses politik kepemimpinan Pak Jokowi KH Maruf menyiapkan bagaimana generasi milenial bisa menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia raya ke depan," kata Hasto di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Kamis (20/9).
Hasto mengatakan kegiatan peluncuran hari ini menggambarkan bagaimana politik dilakukan dengan penuh kegembiraan dengan mencampurkan unsur tradisi dan kebudayaan. Di dalam kegiatan tersebut berupa atribut partai dipamerkan melalui model-model yang melenggak-lenggok di panggung.
Beberapa artis juga tampak ikut memamerkan atribut partai seperti Krisdayanti, Angel Karamoy, Ian Kasela, dan Kirana Larasati. Dalam kesempatan tersebut Megawati mengaku heran sekaligus bangga banyaknya artis, seniman yang bergabung ke partai.
"Seniman seniwati menurut saya juga harus berani masuk politik," kata Megawati.
Ia juga berpesan kepada seluruh kadernya untuk tidak malu menjadi bangsa Indonesia. Menurut dia seseorang boleh kagum terhadap budaya barat, dan boleh bersekolah di luar negeri namun jati diri sebagai bangsa Indonesia tidak boleh hilang.
"Jangan rendah diri jadi orang Indonesia," ucap Presiden kelima RI tersebut. [rol]