"Adanya kemungkinan kesalahan lokasi pengukuran oleh karyawan HSRCC yang harusnya mengukur di lokasi kereta cepat Jakarta-Bandung yang berada di Kp Jati RW 06, 07 dan 08 Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan," kata Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Candra Sukma kepada detikcom, Selasa (18/9/2018).
Candra mengatakan HSRCC merupakan perusahaan yang bekerja sama dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sementara itu, tanah yang diukur WN China dalam video viral merupakan tanah proyek LRT, bukan merupakan lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Polisi juga telah memastikan hal tersebut kepada kontraktor LRT Jabodebek. WN China itu, kata Candra, bukan merupakan pegawai dari PT Adhi Karya sebagai kontraktor proyek LRT tersebut.
"Terkait video yang sedang viral di jatimulya, Bapak Gojali dari Adhi Karya sebagai kontraktor LRT Jabodebek memastikan bahwa juru ukur tersebut bukan dari pihak Adhi Karya," tuturnya.
Selain itu, polisi juga telah memintai keterangan Ketua RT, Karta, yang bertanya kepada WN China dalam video viral itu. Menurut Candra, Karta menerima informasi soal pengukuran tanah WN China dari kabar di grup percakapan.
"Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 5 September 2018 sekitar pukul 09.00 WIB. Sumber mendapatkan informasi dari grup warga KP. Jati Kelurahan Jatimulya yang dikirim oleh bapak Nasan (RT 01/07 Kelurahan Jatimulya)," imbuhnya.
(detik)