Padahal menurutnya, aktivitasnya bersama GSI adalah gerakan peduli terhadap utuhnya pemahaman seluruh masyarakat akan kondisi Indonesia saat ini. Persoalan yang terus dipersoalkan GSI terkait mengembalikan pancasila ke Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Jadi kalau karena itu saya seperti penjahat ketika datang ke kota lain, saya sedih baget," kata Ratna dengan raut wajah serius, Minggu (16/9).
Mengomentari alasan penolakan terhadap dirinya yang disebut dapat mengganggu stabilitas di masyarakat, Ratna mengatakan hal tersebut adalah bentuk pelecehan terhadap pikiran rakyat.
Asumsi akan terjadi kekacauan ketika ia dan GSI menggelar kegiatan, menurutnya adalah permainan
politik dari kelompok yang membenci dirinya dan GSI. "Asumsi itu rekayasa. Itu kelompok Megawati aja yang enggak suka sama saya, itu politik banget," kata Ratna menjelaskan.
Ratna melanjutkan, kehadirannya di Batam dan daerah lain selalu membawa misi sama, yaitu membicarakan Indonesia dengan segala persoalannya. Salah satunya adalah persoalan pancasila yang memang dianggap penting.
Seperti diketahui, ratusan massa yang menolak kehadiran Ratna Sarumpaet bersama agenda GSI nya, karena agenda tersebut dinilai akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Seruan GSI dinilai tidak berimbang sehingga menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya. [jpc]