"Penolakan masyarakat Riau atas Yaqut merupakan hal yang wajar. Sebab semua tahu apa yang dilakukan dia terhadap ulama Riau Ustaz Abdul Somad di Pulau Jawa yang berujung pembatalan ceramah lantaran diintimidasi. Jadi menurut saya hal yang wajar, dan dapat dipahami," kata Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman kepada AKURAT.CO melalui telepon seluler, Rabu (19/9).
Rencananya, Kirab Satu Negeri yang diselenggarakan di Siak akan dihadiri oleh Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Noviwaldy menambahkan, Abdul Somad merupakan ustaz terpandang dari Riau. Dia juga bergelar adat dari LAM Riau. Menurut Noviwaldy hampir semua umat Islam di negeri ini merindukan ceramahnya.
"Harusnya GP Ansor sadar akan perbuatan mereka yang sudah mengintimidasi UAS saat akan mengisi ceramah dipulau Jawa. Hal inilah yang membuat masyarakat Riau begitu terlukanya. Sehingga wajar semua masyarakat Riau menolak, apalagi kerabat Istana keberatan dengan penggunaan lambang gambar istana Siak. Jadi ini bentuk kekecewaan terhadap persekusi intimidasi dan pelarangan ceramah UAS," kata dia.
Noviwaldy mengatakan tidak melarang Ansor atau organisasi manapun membuat acara di Riau asalkan berdampak pada peningkatan perekonomian.
"Secara pribadi dan sebagai pimpinan lembaga saya tidak melarang acara GP Anshor. Karena acara tersebut tentu ada dampaknya juga dari segi ekonomi," kata dia. [akr]