Dia bahkan mengaku menemukan DPT yang lahir di zaman Nabi Isa AS.
“Hidup sezaman dengan Nabi Isa AS. Namanya Sharmila dan Heni Anggraini, yang lahir tahun 1 masehi dan lahirnya 0107 (tanggal 1 Juli). (Selain itu) 300 ribu lebih (DPT) lahir 1873, 1874," ungkapnya dalam diskusi Seknas Prabowo-Sandi, di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat (Selasa, 19/3).
Keanehan data itu bahkan pernah dibuktikan sendiri oleh Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh dalam sebuah wawancara di acara televisi.
“Waktu itu Mbak Balqis TV One waktu (wawancara) Pak Zudan itu minta data saya. Saya kirim aja acak. Kemudian ditunjukkan kemudian dibilang Pak Zudan ah ini pasti salah. Begitu dicek ternyata benar muncul 1873. Itu acara fakta," tegasnya.
Tak hanya itu, lanjut Agus, pihaknya juga menemukan ada banyak sekali orang yang terlahir pada tahun 1900 Masehi. Kalau dihitung-hitung, umur mereka saat ini sudah mencapai 119 tahun.
"Banyak sekali (DPT yang mencurigakan). Kalau mau tak munculkan semua, ada yang tahun 9 ribu. Banyak sekali. Ada orang lahir dalam satu TPS itu 01 07 tahun ’63 sama semua," pungkasnya.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi juga telah melapor ke KPU RI terkait 17,5 juta DPT yang mencurigakan. Terkait itu, Agus memastikan bahwa temuan BPN bukan isapan jempol belaka.
"17,5 juta itu adalah akumulasi data ganda," tegasnya. [rmol]