Bahkan dalam aksinya itu, sejumlah warga tampak mengeluarkan seluruh karpet masjid dan menyeretnya keluar.
Video viral tersebut banyak beredar di media sosial Facebook dan dibagikan pula ke grup-grup Facebook.
Satu di antaranya diunggah oleh akun Facebook Galang Ramadhan, Sabtu (20/4/2019).
Dijelaskan dalam keterangannya, karpet-karpet masjid tersebut adalah pemberian seorang caleg dari partai Nasdem sebelum pencalonannya menjadi anggota legislatif.
Namun pada saat pemilihan, caleg tersebut hanya mendapatkan 700 suara.
Lantaran kekalahannya itu, saat mengisi sambutan setelah sholat Jum'at, caleg Nasdem ini mengungkit masalah itu.
Tersinggung dan tidak terima dengan ucapannya, warga kemudian emosi dan memutuskan untuk mengembalikan karpet-karpet milik caleg Nasdem itu.
Dalam video yang dibagikannya, awalnya tampak keributan yang terjadi di sebuah masjid di Maluku Utara.
Puluhan jamaah masjid tampak memenuhi halaman masjid dan meminta seseorang yang diduga adalah caleg Nasdem tersebut untuk keluar dari masjid.
Dengan penjagaan satu orang polisi, caleg tersebut kemudian berlalu dan memasuki mobilnya.
Sementara itu, di sisi lainnya, ada sejumlah warga yang tampak menyeret keluar karpet masjid panjang berwarna hijau.
Dari riuh protes tersebut, warga bahkan ada yang mengatakan akan membuang karpet tersebut.
"Buang buang," teriak seorang warga.
Tak hanya satu buah karpet, ada lebih dari belasan karpet yang dikeluarkan dari dalam masjid.
Saling membantu, warga tampak estafet mengeluarkan karpet-karpet tersebut.
Dari keterangan perekam video, diketahui bahwa Caleg Nasdem tersebut bernama Ahmad Hatari.
"Ini suasana setelah pembicaraan yang disampaikan oleh Pak Ahmad Hatari pada saat selesai salat jumat, dan ternyata pernyataannya itu mengundang protes dari pada masyarakat," jelas perekam video tersebut.
"Isi pernyataannya sangat provokatif dan ini masyakat sangat marah, salah satu bentuk aksi protes masyarakat adalah mengeluarkan karpet dalam masjid yang telah disumbangkan oleh Ahmad Hatari," tambahnya.
Memasuki ruangan di dalam masjid, tampak tak lagi ada satupun karpet yang menutupi lantai masjid.
Semua karpet dikeluarkan oleh warga.
Sementara itu, melalui rekaman video pengguna akun Facebook Rina Pebriani, Sabtu (20/4/2019), tampak warga menyeret karpet-karpet tersebut di jalanan.
Mereka saling membantu membawa karpet tersebut dan berniat mengembalikannya ke rumah yang bersangkutan.
"Warga mulai ngamuk, ini pemberian karpet Ahmad Hatari, dipulangkan langsung ke rumahnya," jelas perekam video.
Kronologi Kejadian
Dikutip dari Kompas.com, aksi warga tersebut berkaitan dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Ahmad Hatari, calon anggota legislatif DPR RI, Jumat (19/4/2019).
Amukan warga Kelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara tersebut terjadi seusai ibadah salat Jumat.
Dijelaskan oleh seorang warga, dalam sambutan yang dilakukan Ahmad Hatari, ia sempat membahas masalah bantuan yang beberapa kali diberikannya.
Namun bantuan tersebut tidak setimpal dengan hasil pencalonannya lantaran hanya mendapatkan 700 suara.
"Jemaah yang ikut shalat Jumat itu terbawa amarah yang tidak bisa dibendung lagi, mereka langsung berteriak Ahmad Hatari agar keluar dari masjid dan meninggalkan Kelurahan Tomalou, karena di tempat ibadah ini Ahmad Hatari menyinggung soal bantuan di Masjid Tomalou. Dari bantuan itu kata Ahmad Hatari sudah diberikan, namun suara yang ia dapat di Kelurahan Tomalou tidak singnifikan," ujar Saiful.
“Berdasarkan informasi bahwa Ahmad Hatari tidak puas karena mendapat 700 suara di Tomalou. Dia juga sempat menyentil beberapa calon legislatif yang mendapatkan suara signifikan di Tomalou, padahal kata dia, tidak memberikan bantuan ke Tomalou,” katanya lagi.
Lantaran emosi itu, warga langsung mengeluarkan semua karpet dan bantuan yang pernah diberikan Ahmad Hatari.
Mereka kemudian mengembalikannya ke Kalurahan Gurabati, kediaman Ahmad Hatari.
Sumber: Tribunnews
Satu di antaranya diunggah oleh akun Facebook Galang Ramadhan, Sabtu (20/4/2019).
Dijelaskan dalam keterangannya, karpet-karpet masjid tersebut adalah pemberian seorang caleg dari partai Nasdem sebelum pencalonannya menjadi anggota legislatif.
Namun pada saat pemilihan, caleg tersebut hanya mendapatkan 700 suara.
Lantaran kekalahannya itu, saat mengisi sambutan setelah sholat Jum'at, caleg Nasdem ini mengungkit masalah itu.
Tersinggung dan tidak terima dengan ucapannya, warga kemudian emosi dan memutuskan untuk mengembalikan karpet-karpet milik caleg Nasdem itu.
Dalam video yang dibagikannya, awalnya tampak keributan yang terjadi di sebuah masjid di Maluku Utara.
Puluhan jamaah masjid tampak memenuhi halaman masjid dan meminta seseorang yang diduga adalah caleg Nasdem tersebut untuk keluar dari masjid.
Dengan penjagaan satu orang polisi, caleg tersebut kemudian berlalu dan memasuki mobilnya.
Sementara itu, di sisi lainnya, ada sejumlah warga yang tampak menyeret keluar karpet masjid panjang berwarna hijau.
Dari riuh protes tersebut, warga bahkan ada yang mengatakan akan membuang karpet tersebut.
"Buang buang," teriak seorang warga.
Tak hanya satu buah karpet, ada lebih dari belasan karpet yang dikeluarkan dari dalam masjid.
Saling membantu, warga tampak estafet mengeluarkan karpet-karpet tersebut.
Dari keterangan perekam video, diketahui bahwa Caleg Nasdem tersebut bernama Ahmad Hatari.
"Ini suasana setelah pembicaraan yang disampaikan oleh Pak Ahmad Hatari pada saat selesai salat jumat, dan ternyata pernyataannya itu mengundang protes dari pada masyarakat," jelas perekam video tersebut.
"Isi pernyataannya sangat provokatif dan ini masyakat sangat marah, salah satu bentuk aksi protes masyarakat adalah mengeluarkan karpet dalam masjid yang telah disumbangkan oleh Ahmad Hatari," tambahnya.
Memasuki ruangan di dalam masjid, tampak tak lagi ada satupun karpet yang menutupi lantai masjid.
Semua karpet dikeluarkan oleh warga.
Sementara itu, melalui rekaman video pengguna akun Facebook Rina Pebriani, Sabtu (20/4/2019), tampak warga menyeret karpet-karpet tersebut di jalanan.
Mereka saling membantu membawa karpet tersebut dan berniat mengembalikannya ke rumah yang bersangkutan.
"Warga mulai ngamuk, ini pemberian karpet Ahmad Hatari, dipulangkan langsung ke rumahnya," jelas perekam video.
Kronologi Kejadian
Dikutip dari Kompas.com, aksi warga tersebut berkaitan dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Ahmad Hatari, calon anggota legislatif DPR RI, Jumat (19/4/2019).
Amukan warga Kelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara tersebut terjadi seusai ibadah salat Jumat.
Dijelaskan oleh seorang warga, dalam sambutan yang dilakukan Ahmad Hatari, ia sempat membahas masalah bantuan yang beberapa kali diberikannya.
Namun bantuan tersebut tidak setimpal dengan hasil pencalonannya lantaran hanya mendapatkan 700 suara.
"Jemaah yang ikut shalat Jumat itu terbawa amarah yang tidak bisa dibendung lagi, mereka langsung berteriak Ahmad Hatari agar keluar dari masjid dan meninggalkan Kelurahan Tomalou, karena di tempat ibadah ini Ahmad Hatari menyinggung soal bantuan di Masjid Tomalou. Dari bantuan itu kata Ahmad Hatari sudah diberikan, namun suara yang ia dapat di Kelurahan Tomalou tidak singnifikan," ujar Saiful.
“Berdasarkan informasi bahwa Ahmad Hatari tidak puas karena mendapat 700 suara di Tomalou. Dia juga sempat menyentil beberapa calon legislatif yang mendapatkan suara signifikan di Tomalou, padahal kata dia, tidak memberikan bantuan ke Tomalou,” katanya lagi.
Lantaran emosi itu, warga langsung mengeluarkan semua karpet dan bantuan yang pernah diberikan Ahmad Hatari.
Mereka kemudian mengembalikannya ke Kalurahan Gurabati, kediaman Ahmad Hatari.
Sumber: Tribunnews