Memiliki sebuah pernikahan yang bahagia adalah impian setiap pasangan.
Menjadi rumit jika terdapat masalah dalam hubungan pernikahan.
Terutama jika terjadi hubungan kurang harmonis antara menantu dan mertua.
Menantu dan mertua biasanya menyatu karena dipaksa keadaan.
Menantu merasa sang mertua terlalu berkuasa atas pernikahan.
Atau pun sebaliknya menantu yang terlalu ‘memagari’ kehidupan rumah tangganya.
Menjadi hal yang juga stereotip jika suami tidak tahan terhadap ibu mertua begitu pula istri yang tidak
cocok dengan mertua.
Hubungan menantu dan mertua memang selalu rumit dan sulit untuk dipahami.
Kisah satu dibagikan seorang pria yang mendapati hubungan antara ibu dan istrinya yang tidak akur.
Berikut kisahnya:
Pada mulanya, aku mempunyai keluarga yang cukup rukun.
Aku menikah dengan pacarku yang sangat aku cintai dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Aku mempunyai usaha kecil-kecilan untuk menghidupi keluarga kecilku ini.
Walaupun cukup sibuk, aku cukup puas dan bahagia dengan kehidupanku sekarang.
Setahun yang lalu, papa meninggal dunia dan akhirnya meninggalkan mama seorang diri.
Karena aku takut, mama merasa kesepian, aku pun mengajaknya untuk tinggal bersamaku.
Pada awalnya, aku takut istriku bakalan menolak hal ini, tapi gak disangka, hubungan istriku dan mama malah berjalan sangat baik.
Istriku sangat sayang terhadap mama sama seperti mamanya sendiri.
Setiap hari istriku akan membuatkan sarapan untuknya dan kami pun akan makan bersama-sama.
Aku pun merasa aku telah menikahi wanita yang begitu luar biasa sempurna.
Aku merasa sangat bahagia.
Satu hari, ketika aku hendak pergi ke kantor dan mengantarkan anakku ke sekolah seperti biasanya.
Aku baru menyadari kalau aku lupa membawa HP.
Aku memutar mobilku dan kembali ke rumah.
Namun betapa kagetnya aku melihat mama sedang terbaring di bawah lantai sambil memegang baskom serta beberapa baju kotor di tangannya.
Saat itu juga tengah memarahinya habis-habisan.
Tanpa pikir panjang, aku pun langsung menghampiri istriku dan menamparnya.
Pada saat itu, anakku tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan melihat kejadian itu.
Anakku langsung memeluk mamanya dan menangis bersama-sama.
Mama hanya bisa menangis di samping di tengah-tengah percekcokkan kami berdua.
Istriku mengatakan bahwa mama itu terjatuh ketika hendak beres-beres rumah.
Dia memarahi mama karena mama tidak mau mendengarkan perkataan untuk tetap duduk saja di rumah.
Aku yang tidak percaya dengan kata-katanya langsung meneriakinya kembali.
Pada saat itu, istriku malah balik meneriakiku dengan mengatakan ingin bercerai denganku.
Aku yang sangat emosi pada saat itu pun langsung mengiyakan permintaannya.
Istri dan anakku pun langsung membereskan pakaian mereka dan pergi dari rumah.
Keesokan harinya, mama pun akhirnya menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Ternyata mama memang terjatuh sendiri ketika hendak membantu istriku membereskan.
Dia kasihan terhadap istriku yang sangat sibuk dan memutuskan untuk membantu walaupun sudah dilarang istriku.
Namun ketika benar-benar terjatuh, istriku pun marah besar karena takut mama kenapa-napa, dan pada saat itulah aku pulang dan melihat kejadian tersebut.
Astaga, ternyata aku selama ini salah paham dan aku malah sudah menampar istriku sendiri yang sudah begitu sayang dengan mama.
Aku pun mengunjunginya ke rumah mertuaku, tapi istriku sama sekali tidak mau menemuiku dan tetap ingin bercerai.
Aku sama sekali tidak ingin bercerai, aku masih mencintainya.
Aku harus bagaimana ya sekarang?