Jiromedia.com - Ketum Gerindra Prabowo Subianto menerima dukungan untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2019 dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Prabowo juga meneken 10 tuntutan yang disampaikan oleh KSPI.
Deklarasi dukungan dari KSPI ini digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada Selasa (1/5/2018). Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2018.
Dalam sambutannya, Prabowo berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan KSPI. Dia pun banyak berbicara sejumlah hal, dari cerita pengabdiannya selama menjadi prajurit hingga permintaannya agar tak membenci asing.
Berikut ini pidato lengkap Prabowo dalam kegiatan deklarasi tersebut:
Hari ini adalah hari yang paling bahagia bagi saya, hari ini saya berdiri di hadapan kaum buruh Indonesia. Hari ini, sejak hari kemarin sebetulnya. Saya mendapat kepercayaan dari pemimpin-pemimpin buruh yang mewakili kaum buruh Indonesia bahwa kaum buruh Indonesia memberi kepercayaan kepada saya untuk maju sebagai calon presiden RI tahun 2019-2024. Dalam usia saya yang sekarang 67 tahun, saya sudah mengabdi pada negara dan bangsa di berbagai bidang terutama sejak umur 18 tahun. Saya berjuang, mengabdi sebagai seorang prajurit, TNI. Sejak usia muda saya telah menandatangani bahwa suatu perjanjian dengan negara bahwa saya siap untuk berkorban jiwa dan raga untuk membela kemerdekaan, kedaulatan dan kejayaan bangsa Indonesia.
Dari sejak umur 18 tahun saya sudah mempertaruhkan jiwa dan raga saya demi RI yang kita cintai. Dengan tekad dan dengan harapan hati saya bahwa kami para prajurit akan menjaga negara dan kaum pemimpin, kaum cendekiawan, kaum elite sipil akan mengelola dan memimpin negara sebaik-baiknya agar rakyat kita sejahtera, rakyat kita makmur, rakyat kita mengalami kehidupan yang adil dan sejahtera.
Ternyata di saat saya harus pensiun, di saat saya harus istirahat, saya melihat negara saya berada dalam keadaan yang tidak adil dan tidak makmur. Saya melihat elite-elite Indonesia, entah bodoh atau entah apa, atau memang mereka hatinya sudah beku, atau memang mereka tidak cinta sama bangsa Indonesia. Tetapi bisa juga karena mereka tidak mampu, tidak mampu melihat kepentingan rakyat Indonesia, tidak mampu menjaga kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Tidak mampu menjaga kekayaan bangsa Indonesia. Karena itu saya memutuskan kepada diri saya sendiri. Bahwa apabila rakyat saya masih membutuhkan saya, apabila rakyat saya masih ingin memakai tenaga, jiwa dan raganya Prabowo Subianto, maka saya siap melaksanakan tugas. Saya merasa sangat bahagia karena orang tua saya itu dulu selalu mengajarkan saya, Prabowo apa pun yang kau kerja, apapun kau hasilkan selalu bela rakyatmu, selalu bela rakyat miskin, itu tugasmu sebagai anak saya.
Makanya hari ini, hari yang sangat bahagia dan hari ini sangat mengharukan. Saya merasa orang tua baru puas melihat bahwa kaum buruh, kaum pekerja percaya kepada Prabowo. Saya pernah dilantik sebagai perwira, saya pernah dilantik menjadi komandan pasukan yang terkenal komandan 38 batalion, saya bangga dan bahagia. Saya pernah dilantik menjadi komandan Kopassus, saya bahagia dan saya bangga. Saya pernah dilantik menjadi Panglima Kostrad, saya bangga dan bahagia. Tapi hari ini saya dipercaya oleh kaum buruh Indonesia. Ini kehormatan yang tertinggi yang pernah saya amati.
Saya hanya mau sampaikan, saya hanya seorang yang biasa, saya bukan luar biasa, saya bukan orang hebat. Saya punya kelemahan. Tapi saya mohon kepada Yang Maha Kuasa. Ya tuhan beri kepada saya kekuatan, berilah saya kemampuan, beri kepada saya kearifan, beri kepada saya energi, sehingga saya bisa menjaga dan melaksanakan kepercayaan kaum buruh Indonesia kepada saya. Sehingga saya bisa melaksanakan kepercayaan dan harapan rakyat kecil kepada saya.
Dan bila nanti insyaallah kita berhasil, saya yakin dengan cepat kita akan rubah keadaan bangsa Indonesia. Karena apa? Saya sudah punya data dan saya sudah bikin buku dan saya sudah sebarkan belasan tahun. dan saya mengatakan bahwa kekayaan Indonesia dirampok, dicuri. Saudara-saudara sekalian, kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Kita adalah negara yang paling... ada wartawan nggak? Ya sudah terserah mau dipelintir bagaimana, nggak ada urusan sama gue.
Kita sudah saatnya bicara apa adanya, nggak usah ninabobokan rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia tidak mau dibohongi terus menerus. Kekayaan kita diambil, dan saya ini merasa bangsa saya hari ini mendapat kekuatan yang luar biasa. Saya hari ini tidak merasa usia saya 67 tahun.
Saya hari ini dengan kekuatan kalian saya akan maju, saya akan berjuang, dan saya tidak ragu-ragu dan saya tidak gentar kalau mandat kita rebut, kekayaan Indonesia akan kembali ke rakyat Indonesia. Saya tidak ragu-ragu tanda tangan 10 tuntutan kalian karena saya percaya kita punya keyakinan kita bisa melakukannya.
Dalam tuntutan itu, saudara-saudara minta transportasi umum murah. Betul? Saya lihat di negara tetangga kita, sudah lebih 10 tahun, 15 tahun bukan transportasi murah, tapi di Thailand, transportasi itu bagi rakyat miskin tidak bayar. Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak bisa. Kalau mereka mampu membela rakyatnya, kenapa bangsa Indonesia tidak mampu membela rakyatnya?
Saya sudah membuat buku dan buku disampaikan ke KSPI. Mudah-mudahan saudara sudah menerima buku itu. Sudah ada Nanti akan dibagi. Kalau belum, silakan kirim. Jadi dari pada saudara mendengar pidato saya, itu di buku itu 9 jam. Kasian kalian, kasihan ibu-ibu. Jadi bikin dalam bentuk buku, saya pelajari, data dan fakta semua, bukan karangan, bukan bohong, itu data dari pemerintah RI, dari PBB, Bank Dunia dan sebagainya. Kita kaya. Negara kita kaya. Tapi kita harus pandai menjaga kekayaan itu.
Kita nggak boleh lagi terlalu santai dan lemah, dan jangan gampang diadu domba dan jangan dibohongi terus menerus. Karena itu, saya percaya dengan kepemimpinan yang saudara milik KSPI sebagai inti dari gerakan buruh Indonesia akan tenang, akan tegar, akan berani, solid, memberi energi terhadap kebangkitan bangsa dan negara. Kalau golongan buruh di belakang saya, petani, nelayan, pensiunan, guru-guru. Saudara -saudara bagaimana kita ragu, bagaimana kita gentar, bagaimana kita tidak yakin bahwa kemenangan akan kepada mereka yang membela kebenaran, kita percaya bahwa niat kita benar dan baik adalah hak warga negara, hak bangsa Indonesia untuk membela rakyat sendiri.
Kita jangan benci orang asing, jangan dengan kebencian, kita jangan benci orang asing, kita belajar dari mereka. Tapi kita juga harus tegas terutama kita harus tegas terhadap elite sendiri, saudara-saudara sekalian pemimpin Indonesia harus setia kepada kepentingan rakyat Indonesia.
Saya kira cukup sekian yang ingin saya sampaikan. Terima kasih penghormatan yang kau berikan kepada saya. Ini saya terima sebagai penugasan. Saya terima sebagai suatu tugas yang mulia, tugas yang suci. Saudara-saudara. Jiwa dan raga saya persembahkan kepada Ibu Pertiwi. Saudara-saudara sekalian, gunakanlah, saya Prabowo Subianto adalah alat kalian. Gunakan saya sebagai alatmu, saudara-saudara sekalian. Bagi saya, kehormatan yang paling mulia digunakan sebagai alat bagi bangsa dan rakyat saya. Wassalamualaikum. Hidup buruh... Merdeka... Takbir....
Deklarasi dukungan dari KSPI ini digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada Selasa (1/5/2018). Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2018.
Dalam sambutannya, Prabowo berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan KSPI. Dia pun banyak berbicara sejumlah hal, dari cerita pengabdiannya selama menjadi prajurit hingga permintaannya agar tak membenci asing.
Berikut ini pidato lengkap Prabowo dalam kegiatan deklarasi tersebut:
Hari ini adalah hari yang paling bahagia bagi saya, hari ini saya berdiri di hadapan kaum buruh Indonesia. Hari ini, sejak hari kemarin sebetulnya. Saya mendapat kepercayaan dari pemimpin-pemimpin buruh yang mewakili kaum buruh Indonesia bahwa kaum buruh Indonesia memberi kepercayaan kepada saya untuk maju sebagai calon presiden RI tahun 2019-2024. Dalam usia saya yang sekarang 67 tahun, saya sudah mengabdi pada negara dan bangsa di berbagai bidang terutama sejak umur 18 tahun. Saya berjuang, mengabdi sebagai seorang prajurit, TNI. Sejak usia muda saya telah menandatangani bahwa suatu perjanjian dengan negara bahwa saya siap untuk berkorban jiwa dan raga untuk membela kemerdekaan, kedaulatan dan kejayaan bangsa Indonesia.
Dari sejak umur 18 tahun saya sudah mempertaruhkan jiwa dan raga saya demi RI yang kita cintai. Dengan tekad dan dengan harapan hati saya bahwa kami para prajurit akan menjaga negara dan kaum pemimpin, kaum cendekiawan, kaum elite sipil akan mengelola dan memimpin negara sebaik-baiknya agar rakyat kita sejahtera, rakyat kita makmur, rakyat kita mengalami kehidupan yang adil dan sejahtera.
Ternyata di saat saya harus pensiun, di saat saya harus istirahat, saya melihat negara saya berada dalam keadaan yang tidak adil dan tidak makmur. Saya melihat elite-elite Indonesia, entah bodoh atau entah apa, atau memang mereka hatinya sudah beku, atau memang mereka tidak cinta sama bangsa Indonesia. Tetapi bisa juga karena mereka tidak mampu, tidak mampu melihat kepentingan rakyat Indonesia, tidak mampu menjaga kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Tidak mampu menjaga kekayaan bangsa Indonesia. Karena itu saya memutuskan kepada diri saya sendiri. Bahwa apabila rakyat saya masih membutuhkan saya, apabila rakyat saya masih ingin memakai tenaga, jiwa dan raganya Prabowo Subianto, maka saya siap melaksanakan tugas. Saya merasa sangat bahagia karena orang tua saya itu dulu selalu mengajarkan saya, Prabowo apa pun yang kau kerja, apapun kau hasilkan selalu bela rakyatmu, selalu bela rakyat miskin, itu tugasmu sebagai anak saya.
Makanya hari ini, hari yang sangat bahagia dan hari ini sangat mengharukan. Saya merasa orang tua baru puas melihat bahwa kaum buruh, kaum pekerja percaya kepada Prabowo. Saya pernah dilantik sebagai perwira, saya pernah dilantik menjadi komandan pasukan yang terkenal komandan 38 batalion, saya bangga dan bahagia. Saya pernah dilantik menjadi komandan Kopassus, saya bahagia dan saya bangga. Saya pernah dilantik menjadi Panglima Kostrad, saya bangga dan bahagia. Tapi hari ini saya dipercaya oleh kaum buruh Indonesia. Ini kehormatan yang tertinggi yang pernah saya amati.
Saya hanya mau sampaikan, saya hanya seorang yang biasa, saya bukan luar biasa, saya bukan orang hebat. Saya punya kelemahan. Tapi saya mohon kepada Yang Maha Kuasa. Ya tuhan beri kepada saya kekuatan, berilah saya kemampuan, beri kepada saya kearifan, beri kepada saya energi, sehingga saya bisa menjaga dan melaksanakan kepercayaan kaum buruh Indonesia kepada saya. Sehingga saya bisa melaksanakan kepercayaan dan harapan rakyat kecil kepada saya.
Dan bila nanti insyaallah kita berhasil, saya yakin dengan cepat kita akan rubah keadaan bangsa Indonesia. Karena apa? Saya sudah punya data dan saya sudah bikin buku dan saya sudah sebarkan belasan tahun. dan saya mengatakan bahwa kekayaan Indonesia dirampok, dicuri. Saudara-saudara sekalian, kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Kita adalah negara yang paling... ada wartawan nggak? Ya sudah terserah mau dipelintir bagaimana, nggak ada urusan sama gue.
Kita sudah saatnya bicara apa adanya, nggak usah ninabobokan rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia tidak mau dibohongi terus menerus. Kekayaan kita diambil, dan saya ini merasa bangsa saya hari ini mendapat kekuatan yang luar biasa. Saya hari ini tidak merasa usia saya 67 tahun.
Saya hari ini dengan kekuatan kalian saya akan maju, saya akan berjuang, dan saya tidak ragu-ragu dan saya tidak gentar kalau mandat kita rebut, kekayaan Indonesia akan kembali ke rakyat Indonesia. Saya tidak ragu-ragu tanda tangan 10 tuntutan kalian karena saya percaya kita punya keyakinan kita bisa melakukannya.
Dalam tuntutan itu, saudara-saudara minta transportasi umum murah. Betul? Saya lihat di negara tetangga kita, sudah lebih 10 tahun, 15 tahun bukan transportasi murah, tapi di Thailand, transportasi itu bagi rakyat miskin tidak bayar. Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak bisa. Kalau mereka mampu membela rakyatnya, kenapa bangsa Indonesia tidak mampu membela rakyatnya?
Saya sudah membuat buku dan buku disampaikan ke KSPI. Mudah-mudahan saudara sudah menerima buku itu. Sudah ada Nanti akan dibagi. Kalau belum, silakan kirim. Jadi dari pada saudara mendengar pidato saya, itu di buku itu 9 jam. Kasian kalian, kasihan ibu-ibu. Jadi bikin dalam bentuk buku, saya pelajari, data dan fakta semua, bukan karangan, bukan bohong, itu data dari pemerintah RI, dari PBB, Bank Dunia dan sebagainya. Kita kaya. Negara kita kaya. Tapi kita harus pandai menjaga kekayaan itu.
Kita nggak boleh lagi terlalu santai dan lemah, dan jangan gampang diadu domba dan jangan dibohongi terus menerus. Karena itu, saya percaya dengan kepemimpinan yang saudara milik KSPI sebagai inti dari gerakan buruh Indonesia akan tenang, akan tegar, akan berani, solid, memberi energi terhadap kebangkitan bangsa dan negara. Kalau golongan buruh di belakang saya, petani, nelayan, pensiunan, guru-guru. Saudara -saudara bagaimana kita ragu, bagaimana kita gentar, bagaimana kita tidak yakin bahwa kemenangan akan kepada mereka yang membela kebenaran, kita percaya bahwa niat kita benar dan baik adalah hak warga negara, hak bangsa Indonesia untuk membela rakyat sendiri.
Kita jangan benci orang asing, jangan dengan kebencian, kita jangan benci orang asing, kita belajar dari mereka. Tapi kita juga harus tegas terutama kita harus tegas terhadap elite sendiri, saudara-saudara sekalian pemimpin Indonesia harus setia kepada kepentingan rakyat Indonesia.
Saya kira cukup sekian yang ingin saya sampaikan. Terima kasih penghormatan yang kau berikan kepada saya. Ini saya terima sebagai penugasan. Saya terima sebagai suatu tugas yang mulia, tugas yang suci. Saudara-saudara. Jiwa dan raga saya persembahkan kepada Ibu Pertiwi. Saudara-saudara sekalian, gunakanlah, saya Prabowo Subianto adalah alat kalian. Gunakan saya sebagai alatmu, saudara-saudara sekalian. Bagi saya, kehormatan yang paling mulia digunakan sebagai alat bagi bangsa dan rakyat saya. Wassalamualaikum. Hidup buruh... Merdeka... Takbir....
[detikcom]