“Tetap istiqomah dalam satu komando ulama,” kata Rizieq dalam pesan gambar yang dipostingnya, Jumat (10/8/18).
Ia meminta semua pihak agar memberikan kesempatan yang lapang kepada para habaib dan ulama untuk melakukan ijtihad politik melalui ijtima ulama II.
Ijtima ulama II itu, menurutnya, untuk menjaga kemaslahatan agama, bangsa, dan negara.
“Selama proses ijtihad politik berjalan, diserukan kepada semua pihak untuk tidak mengeluarkan pernyataan atau melakukan perbuatan apapun yang merendahkan harkat dan martabat pihak manapun,” kata Rizieq.
Ia juga mengajak semua untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, akidah dan syariah untuk membawa Indonesia berkah.
“Seribu kali kita jatuh dan gagal, maka seribu kali kita akan bangkit kembali menuju kesuksesan,” ujarnya dikutip CNNIndonesia.
Beri kesempatan yang Luas & Lapang kepada para Habaib & Ulama serta Tokoh Perjuangan kita melakukan "Ijtihad Politik" melalui "Ijtima' Ulama II" untuk menjaga maslahat Agama, Bangsa & Negara demi meraih Ridho Allah SWT.— حبيب محمّد رزق شهاب (@RizieqSyihabFPI) August 10, 2018
*HRS*
• pic.twitter.com/kR9HaxnOEm
Ijtima Ulama sendiri merupakan acara yang digelar oleh GNPF Ulama.
Dalam Ijtima yang digelar beberapa waktu lalu, GNPF Ulama menyatakan dukungannya pada Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Saat itu turut disorongkan dua nama untuk jadi calon wakil presiden yakni Salim Segaf Al Jufri dan Abdul Somad.
Namun, belakangan Prabowo lebih memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.
Di sisi lain, kubu yang selama ini ditentang oleh Rizieq cs, Joko Widodo, justru memilih ulama untuk jadi cawapres.
Tak tanggung-tanggung, Ma’ruf Amin yang merupakan Rais Am Nahdlatul Ulama sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia dijadikan cawapres untuk Jokowi.
Sebagai Rais Aam NU dan Ketua Umum MUI, Ma’ruf Amin adalah tokoh sentral sekaligus pimpinan tertinggi di dua organisasi tersebut. []