“Dalam hal ini, kami akan perangi kemiskinan, tingkatkan layanan kesehatan, dan tingkatkan kualitas pendidikan,” ucap Prabowo dalam pidato kebangsaan bertajuk “Indonesia Menang” di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (14/1/2019) malam.
Menurut dia, pekerja-pekerja di bidang kesehatan dan pendidikan harus dihormati kualitas hidupnya. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki gaji-gaji mereka yang selama ini kerap bermasalah. “Guru-guru, terutama guru-guru honorer, harus kita akomodir. Harus kita perbaiki kualitas hidupnya,” ucapnya.
Dengan program-program yang tepat sasaran seperti beasiswa atlet, beasiswa santri, serta transportasi gratis untuk pelajar, manula, dan kaum disabilitas, Prabowo-Sandi akan memastikan kesenjangan atau jarak antara orang kaya dan orang miskin tidak semakin lebar.
Sementara di sektor kesehatan, mantan danjen Kopassus itu berjanji akan memperbaiki tata kelola BPJS dan jaminan sosial lainnya untuk mencegah defisit dan meningkatkan layanan kesehatan yang berkualitas. “Kami akan perjuangkan agar seluruh rakyat Indonesia memiliki jaminan kesehatan dan jaminan sosial lainnya,” tuturnya.
Prabowo dan Sandiaga juga berjanji akan memperkuat Program Keluarga Berencana (KB). Menurut dia, program tersebut penting untuk menghindarkan Indonesia dari ancaman ledakan penduduk sehingga bangsa ini tidak terus-terusan berjalan di tempat. Pasangan capres–cawapres penantang petahana itu juga ingin menggalakkan penyediaan susu gratis dan makan siang gratis di setiap sekolah yang membutuhkan.
“Kami harapkan (program-program itu) akan mengurangi stunting (anak tidak tumbuh normal akibat gizi buruk),” ujar Prabowo.
Secara khusus, Prabowo–Sandi juga berjanji membangun infrastruktur yang ramah bagi penyandang disabilitas, dan menjamin lapangan kerja yang tepat dan terhormat bagi difabel.
Prabowo mengatakan, pihaknya juga akan memperhatikan tentang pelaksanaan ibadah haji yang saat ini dianggap cukup memberatkan rakyat Indonesia. Menurut dia, Prabowo–Sandi akan membangun Lembaga Tabungan Haji untuk mengelola dan meringankan beban para calon jamaah haji dan umrah Indonesia.
“Kami ingin negosiasi dengan Arab Saudi untuk membangun gedung-gedung milik Indonesia di kota-kota suci untuk mengurangi kebutuhan biaya naik haji,” kata mantan pangkostrad itu.(inews)
