Kecurangan pun berlanjut didalam negeri dan semakin terlihat bahwa kecurangan bukan dari Hacker atau pencurian serta perubahan data dari Hacker yang beredar disocial media, akan tetapi kecurangan jelas terjadi berada di dalam KPU itu sendiri, seperti data input C1 asli dari TPS berubah saat penginputan data pada server KPU.
Sebagai contoh salah satu yang ada pada TPS Bidara Cina Jakarta timur.
TPS 093 Bidara Cina Jatinegara
Form C1
Jokowi Maruf = 47
Prabowo Sandi = 162
MASUK SITUS KPU BERUBAH MENJADI
Jokowi Maruf = 180
Prabowo Sandi = 56
Bukti nyata bobroknya para personal di dalam KPU yang tidak netral dalam sebuah perhelatan Pemilu yang jujur dan adil.
Sudah semestinya diambil langkah nyata dari para petinggi Partai Koalisi Prabowo Sandi, dalam menyikapi situasi ini, sebab yang memiliki kekuatan hukum untuk mengintervensi serta mengaudit KPU adalah Koalisi Prabowo Sandi yang terdiri dari GERINDRA, PKS,PAN,DEMOKRAT & BERKARYA.
Relawan tidak memiliki kekuatan hukum dalam melakukan hal tersebut, dan hanya bisa memberikan masukan serta info – info penting di lapangan yang terjadi baik secara data ataupun Foto dan Video. [sw]