Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, meminta komponen masyarakat untuk tidak ikut-ikutan menjemput kedatangan tersangka dugaan pornografi, Rizieq Syihab alias Habib Rizieq, di Bandara Soekarno-Hatta, jika pentolan Imam Besar FPI itu pulang nanti.
Iriawan mengatakan, kehadiran massa ke bandara hanya dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat lainnya.
"Sampai kapan pun peristiwa ini ada, mau ditekan dengan massa segala macam juga, ini kan peristiwa perorangan ngapain mesti beberapa komponen masyarakat sampai mau ke bandara, enggak usah. Bangun negara ini, mari kita sama sama mensejahterakan rakyat," kata Iriawan di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 8 Juni 2017.
Pengerahan massa bukan cara baik, karena itu, Iriawan meminta Rizieq untuk menerima proses hukum yang ada dan masyarakat tidak perlu ragu dan takut.
Komponen masyarakat tidak perlu membekingi Rizieq, sebab dalam penyelidikan terbukti ada pidana atas perbuatan yang dilakukan Rizieq. Pengerahan massa, menurut Iriawan hanya membuat malu bangsa.
"Masyarakat enggak usah takut, ragu. Buat apa, jangan, malu. Orang pidananya ada, jangan ya malu, ada peristiwa pidana dibeking-beking dengan kekerasan, jangan ya, malu. Jangan nanti malu, negara kita negara hukum," kata Iriawan.
Iriawan menyatakan, sebaiknya Rizieq segera pulang dan menghadapi dan menjalani proses hukum secara jantan. Jika memang tak bersalah, Rizieq tak perlu takut, karena semua tuduhan bisa dibuktikan di pengadilan.
"Sudahlah, pulang, hadapi, kok takut banget sih, ada apa sih? Kenapa kok sulit banget, hadapi kalau enggak salah, kan nanti sidangnya nanti ada yang menyidangkan. Sudahlah enggak usah mengerahkan massa," kata Iriawan.