Sewaktu pusat impor 500 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand, Wagub Sandi utamakan suplai beras dari Banten. Dia tolak manuver Menteri Perdagangan dan kartel beras.
Selain beras, Sandi juga tercatat memperhatikan fluktuasi pasokan bawang dari Brebes.
Saat harga telur melonjak naik, Menteri Perdangangan salahkan anak ayam. Full stop. Asal jeplak. Tanpa ngotak. Ngga cari solusi stabilkan harga.
Anies Baswedan datangkan 200.000 Ton Telur Ayam dari Blitar.
Pengiriman dieksekusi setelah Anies dan Bupati Blitar Rijanto menandatangani MoU di Balairung, Balai Kota DKI.
Ya kenapa mesti impor bila ada suplai domestik. Harga naik akibat suplai-demand ngga seimbang. Sehingga upaya menambah suplai sudah benar. Harga jadi stabil.
Tugas gubernur ya begini ini. Bukan cuma mobilisasi massa dan menjadikan Balai Kota seperti Disney's Land penuh karangan bunga dan balon.
Policy suplai beras dan telur dinikmati semua warga Jakarta. Termasuk cebong, ahoker dan sekutu-sekutunya. Harga telur murah artinya mereka ngga usah bertelur sendiri.
Terkait cebong-gate, Netizen Shinta Tumangger mengatakan;
"Mungkin kalo telur yg dari blitar datang dgn harga 22.000/kg bisa aja cebong tetap pilih bayar yg 30.000/kg wkwkwk... gengsi dia, secara cebong kan dungu".
THE END