Menurut Novel, yang juga Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu, PA 212 telah melakukan pertemuan dengan UAS di Palembang. Ketika itu, UAS tak menyatakan sikap menolak atau menerima.
“Ustadz Abdul Somad memang tidak mengaku tidak siap menerima langsung, juga tidak siap untuk tidak menerima. Dan memang beginilah akhlak ulama menerima tidak, menolak juga enggak,” kata Novel saat deklarasi dukungan kepada Ustadz Abdul Somad sebagai cawapres Prabowo Subianto di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (7/8).
Dia mengatakan, diamnya UAS ini menjadi pertanda bagi koalisi keumatan alias Gerindra, PKS, dan PAN untuk mengambil sikap. Menurutnya, UAS bakal bersedia jika partai mendeklarasikan langsung.
“Artinya Ustadz Abdul Somad insya Allah bersedia, asalkan kalau sudah dideklarasikan partai-partai koalisi umat, langsung menempatkan Ustadz Abdul Somad bersedia,” kata Novel.
Sementara, Ketua Dewan Pembina ACTA Habiburokhman menambahkan, tugas mereka agar mengkomunikasikan dengan partai-partai koalisi keumatan. Hal itu agar tidak terjadi miskomunikasi seolah-olah UAS tak mau maju dan Gerindra terkesan tak mau menerima. Dia menilai, UAS bukan menolak, melainkan memberikan contoh bahwa dirinya tak haus jabatan.
“Faktanya kedua belah pihak akan bersedia jika diberi amanat untuk memperbaiki kebangsaan. Karena dua orang ini punya karakter yang sama tidak mau mengojok-ojokan diri,” jelas Ketua Bidang Advokasi DPP Gerindra itu. [mdk]