"Kalau dilihat penggunaan barangnya, kenaikan impor terjadi untuk barang konsumsi 22,02%, bahan baku meningkat 20,06%, dan barang modal meningkat 19,54%," katanya di kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/11/2019).
Berdasarkan negaranya utamanya, impor ini berasal dari China yang sebesar US$ 45,24 miliar, lalu Jepang US$ 17,94 miliar, dan Thailand US$ 10,85 miliar.
Sedangkan nilai impor Desember 2018 tercatat meningkat 1,16% jika dibandingkan secara year on year dengan Desember 2017.
"Impor konsumsi meningkat 1,86% itu lebih kepada buah-buahan yang misalnya anggur, apel, ada juga daging frozen persiapan liburan," katanya.
Sedangkan impor bahan baku di Desember tercatat mengalami penurunan 13,49% dibanding November, Bahan baku yang mengalami penurunan impor yaitu minyak mentah, lalu beberapa bahan kimia. Sementara barang modal masih naik 3,36%.
Sementara golongan barang HS 2 digit, yang meningkat adalah buah-buahan, besi dan baja, pupuk, senjata dan amunisi.
"Sebaliknya yang turun, bahan kimia organik, plastik dan barang dari plastik, kendaraan dan bagiannya, perhiasan dan permata," kata Suharyanto.(detik)