Demikian dikatakan pengamat Muslim Arbi kepada suaranasional, Selasa (15/1/2019). “Kiai Ma’ruf disepelekan partai-partai koalisi,” kata Muslim.
Kata Muslim, ketua umum partai koalisi Jokowi melihat KH Ma’ruf tidak mempunyai dampak kenaikan elektabilitas. “Dalam berbagai survei, posisi Jokowi sangat stagnan, makanya dalam pertemuan tidak melibatkan Kiai Ma’ruf,” jelas Muslim.
Menurut Muslim, publik akan menilai jika KH Ma’ruf menjadi wakil presiden tidak menjalankan fungsi sebagai mestinya.
“Kiai Ma’ruf hanya sebagai pajangan saja, dan terkendala dari segi fisik karena usianya sudah tua,” papar Muslim.
Capres Jokowi mengumpulkan seluruh ketua umum parpol pendukung di restoran seribu rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1). Namun dalam pertemuan itu, tak hadir Cawapres KH Ma’ruf Amin.
Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir menjelaskan mengapa Ma’ruf tidak hadir. Menurutnya ada kesempatan berbeda pertemuan dengan sang cawapres.
“Kebetulan hari ini tempatnya cuma terbatas, cuma ada 20 tempat duduk. Makanya tadi yang hadir ketua partai dan sekjen-sekjen,” kata Erick usai pertemuan.
Erick pun mengatakan, pertemuan para pimpinan partai tak berhenti di sini saja. Dia mengisyaratkan akan ada pertemuan kedua dan seterusnya.
“Ini setiap sebulan sekali pasti ada pertemuan. Kalau dengan sekjen cukup sering saya rasa hal yang positif ya,” katanya. [SN]